Galaksi
Bimasakti ternyata merupakan galaksi padat planet. Studi terbaru menyatakan
bahwa Bimasakti memiliki lebih banyak planet daripada bintang. Jumlah planet
diperkirakan mencapai 160 miliar, sedangkan jumlah bintang adalah 100 miliar.
"Statistik
ini menunjukkan bahwa planet di sekeliling bintang adalah biasa, tak istimewa.
Mulai sekarang, kita harus melihat bahwa galaksi tidak hanya dipadati miliaran
bintang, bayangkan bahwa mereka dikelilingi planet ekstrasurya," kata
Arnaud Cassan dari Paris Institute of Astrophysics.
Tercatat
sebelumnya telah ada lebih dari 700 planet di luar tata surya kita yang
terkonfirmasi. Sementara itu, masih ada lagi 2.300 kandidat planet yang
ditemukan wahana Kepler milik NASA yang menunggu kepastian.
Planet-planet
itu ditemukan dengan dua metode, transit fotometri dan radial velocity.
Metode pertama mendeteksi planet dari kedipan cahaya bintang sebagai tanda
adanya planet yang mengelilingi. Cara kedua dengan melihat "goyangan"
bintang sebagai hasil gravitasi planet.
Dalam
studi ini, peneliti memakai metode baru yang disebut gravitational
microlensing. Dalam metode ini, planet dideteksi dengan adanya cahaya
bintang yang dibiaskan atau dimagnifikasi oleh obyek yang mengelilinginya.
Peneliti
mengungkapkan, gravitational microlensing memiliki kelebihan
dibanding transit fotometri danradial velocity. Gravitational
velocity bisa mendeteksi adanya planet yang terletak jauh dari
bintangnya, berbeda dengan kedua teknik lain yang bias pada planet yang dekat
bintang.
Berdasarkan
riset, peneliti menunjukkan bahwa seperenam Bimasakti dihuni oleh planet
seukuran Jupiter, setengahnya oleh planet seukuran Neptunus dan dua pertiganya
oleh super-Earth. Itu pun hanya yang ada pada jarak yang sudah terdeteksi.
"Lebih
lanjut, kami menemukan bahwa planet bermassa rendah, seperti super-Earth (1-10
kali massa Bumi) dan serupa Neptunus, lebih melimpah daripada planet raksasa
seperti Jupiter dan Saturnus (kira-kira 6-7 kali lebih banyak dari planet massa
rendah)," kata Cassan seperti dikutip Space, Rabu
(11/1/2012).
Planet
yang sebenarnya ada di Bimasakti mungkin sedikit lebih banyak daripada yang
telah terhitung. Pada jarak yang belum bisa terdeteksi, mungkin masih ada
banyak planet lagi.
Penemuan
lain yang dipublikasikan tahun lalu dan dilakukan dengan teknik microlensing menunjukkan
adanya planet seukuran Jupiter yang melayang sendirian, yatim piatu, tidak
mengorbit bintang. Jumlah planet ini diperkirakan melebihi planet
"normal" hingga 50 persen.
"Kedua
hasil penelitian dengan microlensing menunjukkan bahwa
planet ada di mana saja, tidak selalu mengorbit bintang," jelas Cassan.
Sementara
itu, "anomali" lain adalah ditemukannya planet yang berada pada
sistem bintang ganda. Ini dulu hanya bisa dibayangkan dalam film fiksi
ilmiah Star Wars.
William
Welsh, astronom dari San Diego State University, seperti dikutip AP,
Rabu, mengungkapkan, "Alam sepertinya suka membentuk planet sebab planet
itu ditemukan di tempat yang diperkirakan sulit mendukung pembentukan
planet."