LKP WAN (Mendiagnosis Permasalahan Perangkat Yang Tersambung Pada Jaringan)

Topologi SMK N 1 KUPANG 

Setelah lama udah ngak ngepost. Akhirnya bias ngepost juga. Kali ini memang agak melenceng dari Astronomi karena sebenarnya ini adalah Tugas Praktek WAN yang mau saya share untuk para pembaca blog ini. Mungkin aja bisa membantu. :D


Tugas Praktek WAN ini membahas tentang Jaringan yang berada di sekolah Saya (SMKN 1Kupang). Pada Tugas ini Kami (Saya & Teman-teman kelompok saya) ditugaskan untuk :


  1. Mengambar Topologi jaringan di Sekolah Saya (SMKN 1 Kupang)
  2. Mendokumentasikan Perangkat Jaringan yang Ada.
  3. Mencantumkan IP yang di dapat dari DHCP.
  4. Melakukan perintah Tracert pada tiga titik Access Point (AP)
  5. Melalukan Ping pada IP Modem, IP Publik Jaringan, Dan IP pada Hop terakhir (Last-Hop) yang kita dapat pada perintah Tracert.
  6. Mengecek kecepatan bandwidth pada tiga titik Access Point tersebut. (Disini kita mengunakan www.bandwidthplace.com)
  7. Memberikan saran pada jaringan yang ada.


Untuk mengetahui hasil dari Tugas (Lembar Kerja Praktek/LKP ) tersebut bisa di download Disini.

Apa Itu SuperNova?


SuperNova

Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi lebih banyak dari nova. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta kali cahaya bintang tersebut semula, beberapa minggu atau bulan sebelum suatu bintang mengalami supernova bintang tersebut akan melepaskan energi setara dengan energi matahari yang dilepaskan matahari seumur hidupnya, ledakan ini meruntuhkan sebagian besar material bintang pada kecepatan 30.000 km/s (10% kecepatan cahaya)dan melepaskan gelombang kejut yang mampu memusnahkan medium antarbintang.

JENIS-JENIS SUPERNOVA

SuperNova

Ada beberapa jenis Supernova. Tipe I dan II bisa dipicu dengan satu dari dua cara, baik menghentikan atau mengaktifkan produksi energi melalui fusi nuklir. Setelah inti bintang yang sudah tua berhenti menghasilkan energi, maka bintang tersebut akan mengalami keruntuhan gravitasi secara tiba-tiba menjadi lubang hitam atau bintang neutron, dan melepaskan energi potensial gravitasi yang memanaskan dan menghancurkan lapisan terluar bintang.

Rata-rata supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di galaksi seukuran galaksi Bima Sakti. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Selanjutnya gelombang kejut dari ledakan supernova mampu membentuk formasi bintang baru.

Berdasarkan pada garis spektrum pada supernova,

maka didapatkan beberapa jenis supernova :

Supernova Tipe Ia

Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen saat pengamatan.

Supernova Tipe Ib/c

Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen ataupun Helium saat pengamatan.

Supernova Tipe II

Pada supernova ini, ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen saat pengamatan.

Hipernova

Supernova tipe ini melepaskan energi yang amat besar saat meledak. Energi ini jauh lebih besar dibandingkan energi saat supernova tipe yang lain terjadi.

Berdasarkan pada sumber energi supernova, maka didapatkan jenis supernova sebagai berikut.

Supernova Termonuklir (Thermonuclear Supernovae)
·         Berasal dari bintang yang memiliki massa kecil
·         Berasal dari bintang yang telah berevolusi lanjut
·         Bintang yang meledak merupakan anggota dari sistem bintang ganda.
·         Ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa
·         Energi ledakan berasal dari pembakaran Karbon (C) dan Oksigen (O)
Supernova Runtuh-inti (Core-collapse Supernovae)
·         Berasal dari bintang yang memiliki massa besar
·         Berasal dari bintang yang memiliki selubung bintang yang besar dan masih membakar Hidrogen di dalamnya.
·         Bintang yang meledak merupakan bintang tunggal (seperti Supernova Tipe II), dan bintang ganda (seperti supernova Tipe Ib/c)
·         Ledakan bintang menghasilkan objek mampat berupa bintang neutron ataupun lubang hitam (black hole).
·         Energi ledakan berasal dari tekanan

Tahapan terjadinya Supernova

Suatu bintang yang telah habis masa hidupnya, biasanya akan melakukan supernova. Urutan kejadian terjadinya supernova adalah sebagai berikut.

Pembengkakan

Bintang membengkak karena mengirimkan inti Helium di dalamnya ke permukaan. Sehingga bintang akan menjadi sebuah bintang raksasa yang amat besar, dan berwarna merah. Di bagian dalamnya, inti bintang akan semakin meyusut. Dikarenakan penyusutan ini, maka bintang semakin panas dan padat.

Inti Besi

Saat semua bagian inti bintang telah hilang, dan yang tertinggal di dalam hanyalah unsur besi, maka kurang dari satu detik kemudian suatu bintang memasuki tahap akhir dari kehancurannya. Ini dikarenakan struktur nuklir besi tidak memungkinkan atom-atom dalam bintang untuk melakukan reaksi fusi untuk menjadi elemen yang lebih berat.

Peledakan

Pada tahap ini, suhu pada inti bintang semakin bertambah hingga mencapai 100 miliar derajat celcius. Kemudian energi dari inti ini ditransfer menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut. Saat gelombang ini menerpa material pada lapisan luar bintang, maka material tersebut menjadi panas. Pada suhu tertentu, material ini berfusi dan menjadi elemen-elemen baru dan isotop-isotop radioaktif.

Pelontaran

Gelombang kejut akan melontarkan material-material bintang ke ruang angkasa

Dampak dari Supernova

Supernova memiliki dampak bagi kehidupan di luar bintang tersebut, di antaranya:

Menghasilkan Logam

Pada inti bintang, terjadi reaksi fusi nuklir. Pada reaksi ini dilahirkan unsur-unsur yang lebih berat dari Hidrogen dan Helium. Saat supernova terjadi, unsur-unsur ini dilontarkan keluar bintang dan memperkaya awan antar bintang di sekitarnya dengan unsur-unsur berat.

Menciptakan Kehidupan di Alam Semesta

Supernova melontarkan unsur-unsur tertentu ke ruang angkasa. Unsur-unsur ini kemudian berpindah ke bagian-bagian lain yang jauh dari bintang yang meledak tersebut. Diasumsikan bahwa unsur atau materi tersebut kemudian bergabung membentuk suatu bintang baru atau bahkan planet di alam semesta

Ada satu bintang yang melakukan supernova di ruang angkasa tiap satu detik kehidupan di bumi. Hanya saja, untuk menemukan bintang yang akan melakukan supernova tersebut amatlah sulit. Banyak faktor yang memengaruhi dalam pengamatan supernova. Walaupun begitu, ada beberapa peristiwa supernova yang telah teramati oleh manusia, di antaranya:

Dahulu kala, sebuah bintang meledak di tempat yang amat jauh dari bumi. Ledakan itu tampak seperti sebuah titik terang. Ini terjadi di bagian luar dari galaksi NGC 4526, dan dinamakan Supernova 1994D. Sinar yang dipancarkannya selama beberapa minggu setelah ledakan tersebut menunjukkan bahwa supernova tersebut merupakan Supernova Tipe Ia.

Supernova dalam ayat Al Qur'an

SuperNova

Surat Ar-Rahman 55:37-38
"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti minyak (37). Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"(38).

Tafsir Ibnu Katsir tentang ayat 37:
Allah Ta'ala mengatakan, "Maka apabila langit telah terbelah," yaitu pada hari kiamat, "dan menjadi merah mawar seperti minyak," yaitu beraneka warna seperti bervariasinya kain celup yang diminyaki. Kadang-kadang warnanya merah, kadang-kadang juga warnanya kuning, hijau, dan biru. Perbedaan warna ini disebabkan suasana yang sangat hebat. Itulah kengerian hari kiamat yang besar.

Keterangan tentang gambar di atas:
Gambar di atas adalah sebuah nebula yang berhasil diabadikan oleh Teleskop Luar Angkasa milik NASA yaitu Hubble pada tanggal 18 September 1994. Diprediksikan sebagai nebula yang telah berumur 1000 tahun sebagai hasil dari matinya (kiamatnya) sebuah bintang. Fenomena ini pernah dipresentasikan dalam pertemuan American Astronomical Society di Tucson, Arizona pada tanggal 11 Januari 1995. Untuk mengetahui lebih jauh tentang fenomena ini silakan mencari artikelnya di beberapa link berikut ini: http://www.hubblesite.org atau http://www.stsci.edu

Dan pada saatnya nanti, matahari, bintang dari tata surya kita ini akan mengalami proses yang sama dengan gambar di atas, kiamat.
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
http://usagikiyoshi.multiply.com/journal/item/20

Ketika Langit berwarna Merah Mawar - Tafsir Surat Ar Rahman (55) ayat 37
Sepertinya kita mesti hati-hati untuk menafsirkan kebenaran ayat al Quran dengan penemuan/data ilmiah. Takut salah...

فَإِذَا ٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتۡ وَرۡدَةً۬ كَٱلدِّهَانِ

Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti [kilapan] minyak. Q.S. Ar Rahman (55): 37

Gambar yang diklaim sebagai bukti kebesaran Allah, bukti kebenaran tafsir surat Ar-rahman

Ini gambar yang dijadikan rujukan sebagai tafsir dari salah satu ayat dari surat Ar-Rahman:

Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.
Dikatakan bahwa gambar ini, yang merupakan hasil tangkapan dari Teleskop ruang angkasa Hubble, menunjukkan bahwa jika nanti bintang meledak, maka hasilnya adalah warna merah seperti mawar. Bahkan dalam beberapa email yang beredar, dinyatakan bahwa seharusnya gambar ini, - sebuah nebula -, seharusnya dinamai 'Oily Red Rose Nebula' (Nebula Mawar Merah yang Berkilap), agar sesuai dengan arti ayat di atas.

Dalam ayat itu disebutkan langit yang terbelah. Apakah ini gambar langit? Sumber dari NASA/Hubble menyatakan bahwa itu adalah hasil ledakan sebuah bintang. Dari bumi, ia hanyalah bagian amat kecil dari langit. Bahkan hampir tak terlihat oleh mata kepala.

Nebula Mawar Merah itu sebenarnya lebih berwarna hijau seperti mata kucing, sehingga para astronomer menamainya Cat's Eye Nebula

ada gambar yang sama dengan skema warna yang lain. Warna ini lebih mendekati warna kalau dilihat dengan mata atau warna aslinya (referensi 1, 2). Astronomer memberi nama benda angkasa ini Cat's Eye Nebula (Nebula Mata Kucing), karena memang warnanya yang hijau dan bentuknya yang bulat seperti mata kucing.

Dalam situs web Teleskop Hubble sendiri dikatakan bahwa, warna yang tertampil dalam berbagai foto obyek angkasa dari Hubble tidak selamanya menunjukkan warna asli jika dilihat dengan mata. Hubble menggunakan warna untuk berbagai tujuan: menampakkan detail, memperlihatkan struktur tertentu yang tidak bisa dilihat mata, dsb.

"The colors in Hubble images, which are assigned for various reasons, aren't always what we'd see if we were able to visit the imaged objects in a spacecraft. We often use color as a tool, whether it is to enhance an object's detail or to visualize what ordinarily could never be seen by the human eye." (Referensi)

Nah, jadi gimana nih? Merah atau Hijau, warnanya???

Gambar nebula Mata Kucing dalam skema warna lain. Dalam hal ini lebih biru untuk menunjukkan pendaran atom oksigen

Astronomer biasanya "mewarnai" hasil "tangkapan" mereka dengan warna-warna yang bermakna khusus untuk menganalisa komposisi atau struktur dari benda angkasa. Misalnya, pada gambar ini, biru adalah warna untuk pendaran atom Oksigen.

Jadi, jelaslah bahwa warna sebenarnya dari gambar nebula yang dijadikan sebagai bukti dari ayat 37 surat Ar-Rahman tersebut tidaklah merah mawar.

Banyak sekali nebula-nebula seperti ini yang telah ditemukan dan dipelajari oleh para ahli perbintangan. Warna mereka pun sangat beragam. Semuanya menunjukkan kejadian masa lalu, karena apa yang tertangkap oleh teleskop adalah cahaya yang telah mengarungi angkasa ribuan tahun cahaya lamanya. Banyak di antara mereka yang menunjukkan nasib berbagai bintang ketika menemui ajalnya. Namun tak sedikit pula nebula yang merupakan tempat lahirnya bintang-bintang baru.

Cukuplah, menurut saya, gambar ini membuktikan kebesaran Allah, dalam artian bahwa bintang-bintang nantinya akan dihancurkan. Matahari kita juga akan menemui ajalnya kelak. Mungkin dengan ledakan hebat seperti Nebula di atas. Ledakannya, boleh jadi akan melumat bumi dan isinya. Ketika itulah, mungkin, apa yang digambarkan Allah tentang terbelahnya langit terjadi. Dan hal tersebut merupakan perkara kecil dan mudah bagi Allah.


Galaksi


Pengertian Galaksi

Galaksi adalah suatu system kumpulan bintang – bintang , gas , dan debu yang amat luas dan anngotanya saling mempengaruhi secara gravitasional ( Siatupang, 2000 ). Matahari dan Sembilan planet yang mengitarinya adalah anggota dari sebuah galaksi yang diberi nama galaksi Bima Sakti.

Ada dua orang astronom yang berjasa membangun pengertian tentang galaksi. Mereka adalah Harlow Shapley dan George Ellery Hale. Shapley inilah yang mengembangkan metode untuk mengukur jarak yang diterapkan untuk mengukur diameter Bima Sakti. Sedangkan Hale sangat besar perannya dalam pengembangan teleskop – teleskop besar yang digunakan untuk pengamatan bintang – bintang dan nebula.

Ciri-ciri Galaksi

·         Galaksi adalah himpunan berbilion, malah bertrilion bintang-bintang
·         Semua Galaksi memiliki inti dari system galaksi
·         Seluruh system yang terdapat pada galaksi melakukan rotasi
·         Galaksi memiliki cahaya sendiri, bukan cahaya pantulan
·         Galaksi memiliki bentuk tertentu
·         Galaksi-galaksi hanya terlihat di luar jalur Galaksi BimaSakti

Klasifikasi Galaksi

Menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi 3 tipe, yaitu tipe galaksi spiral, galaksi elips, dan galaksi tidak beraturan ( Simatupang, 2000 ). Pembagian ini berdasarkan bentuk atau penampakan galaksi – galaksi tersebut. Galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh ini terdiri atas 75 % galaksi spiral, 20 % galaksi elips, dan 5 % galaksi tidak beraturan. Berikut klasifikasinya :

Galaksi Tidak Beraturan

Awan Magellan Besar

Galaksi tidak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus.

Ciri – cirinya :

·         Galaksi ini banyak mengandung materi antarbintang yang terdiri atas gas gas dan debu.
·         Terdiri atas bintang – bintang tua dan muda.
·         Bentuknya tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus.

Contohnya :

Awan Magellan Besar
Awan Magellan Kecil

Galaksi Elips

Galaksi M87

Sesuai dengan namanya, penampakannya seperti elips. Tapi bentuk aslinya tidak diketahui dengan pasti karena kita tidak tahu arah pandang kita, apakah dari depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut.

Ciri – cirinya :

·         Tipe galaksi mulai dari yang berbentuk bundar sampai yang berbentuk bola pepat.
·         Struktur dari galaksi ini tidak terlihat dengan jelas.
·         Terlihat sangat redup.
·         Sangat sedikit mengandung materi antarbintang.
·         Anggotanya adalah bintang – bintang tua.

Contohnya :

Galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat dirasi virgo.

Galaksi Spiral

Galaksi Bima Sakti

Galaksi tipe ini adalah tipe yang paling uum dikenal orang. Keungkinan besar dikarenakan bentuk spiralnya yang indah itu. Bagian – bagian utama galaksi spiral adalah halo , bidang galaksi termasuk lengan spiral dan bulge , dan bagian pusat galaksi yang menojol. Gugus Bola adalah kumpulan bintang – bintang yang berjumlah puluhan ribu bintang yang lahir bersama – sama, dan mengumpul berbentuk bola. Gugus bola inilah yang membentuk halo bersama bintang – bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi.

Ciri – Cirinya :

·         Berbentuk spiral yang indah.
·         Terdiri atas bintang – bintang tua dan bintang – bintang muda.
·         Bintang – bintang besar terdapat pada gugus bola yang tersebar menyelimuti galaksi.
·         Galaksi ini berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari galaksi elips. Dan karena kecepatan rotasinya ini menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi.
·         Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral tidak sama. Semakin kearah pusat galaksi kecapatannya semakin besar.
·         Bintang – bintang muda terdapat dilengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi.

Contohnya :

Galaksi Andromeda
Galaksi Bima Sakti
NGC 1232 di Rasi Eridanus
Galaksi Seyfert NGC 7742
M81 berada dekat Ursa Mayor

Hukum Memohon Pada Bintang Jatuh (Make A Wish) Menurut Al-Qur'an

bintang-jatuh

Pernahkah anda melihat bintang jatuh ? Saya yakin anda pernah melihatnya bahkan mungkin sudah sangat sering. Bagi anda yang belum, sekali waktu di malam hari cobalah berdiri di sebuah sisi bumi yang agak luas semacam taman, sawah, lapangan, bukit atau pun cukup di atas loteng bangunan yang tidak menghalangi pandangan anda terhadap langit. Karena fenomena bintang-bintang berjatuhan ini sangat indah -gambarannya mirip yang ada di film-film roman percintaan dimana biasanya ada scene sepasang kekasih berbaring bersama di atas rerumputan di tengah tanah lapang malam hari sembari memandangi langit dan menyaksikan bintang-bintang jatuh-. Sungguh sangat indah sekali. Dan seperti yang umum kita ketahui, ketika ada sebuah bintang jatuh maka saat itu pula banyak para manusia yang merapatkan jemari tangannya di depan dada untuk berdoa meminta sesuatu pada si bintang jatuh (hal ini juga sering kita temui dalam film-film barat yang juga banyak ditiru-tiru masyarakat kita). Mereka melakukannya (berdoa memohon sesuatu kepada si bintang jatuh) dengan alasan kuat bahwa saat itu Tuhan akan mendengar dan mengabulkan doa mereka. Lantas apakah memang benar demikian adanya? Bahwa Tuhan akan mengabulkan doa kita pada saat ada bintang jatuh. Dengan kata lain saat itu (ketika berdoa pada saat melihat bintang jatuh) adalah saat mustajabah diijabahi doa manusia.

Saya hanya ingin menjawab lelaku aneh ini (berdoa memohon pada si bintang jatuh) dari kacamata seorang Muslim yang tidak diperbolehkan menyembah apapun selain-Nya ataupun mengikuti suatu adat, lelaku, bahkan budaya yang telah dianggap lumrah sekalipun, jika kita tidak mengetahui asal-asul atau dalil kuat yang membolehkan kita untuk melakukannya.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Israa’ [17] : 36).

Fungsi Bintang Dalam Al-Qur’an

Setelah kita paham dengan penjelasan tersebut, maka bukankah menjadi sebuah keanehan yang konyol dan ganjil saat kita dapati para manusia yang berdoa memohon sesuatu pada saat ada fenomena bintang jatuh tersebut. Entah darimana mereka mendapatkan dalil (keterangan) untuk melakukan ritual doa saat ada bintang jatuh tersebut. Padahal di dalam Al Qur’an dijelaskan dengan jelas mengenai fenomena-fenomena dan fungsi masing-masing komponen (benda) langit. Salah satunya adalah mengenai bintang yang diberi amanah oleh Allah. Berlaku sebagai sebuah petunjuk yang mempermudah perjalanan kaum manusia yang berjalan di darat dalam kegelapan malam dan juga saat berlayar dalam pekatnya malam di tengah lautan.

“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.(QS. Al An’aam [06] : 97).

Dan juga sebagai hiasan indah bagi langit di malam hari yang dapat membuat mereka yang memandangnya menjadi kagum dan dapat mengambil inspirasi indah dari bintang-bintang ini, seperti yang dilakukan oleh para pujangga, penyair dan para kaum pengagum keindahan lain yang membutuhkan inspirasi-inspirasi indah dalam tiap karyanya.

“Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”(QS. Al Fushilat [41] : 12).

Dan tentunya masih banyak lagi fungsi dan kegunaan bintang gemintang ini, tergantung pada mereka yang mengagumi dan mengambil manfaat darinya.

Ada Apa Dengan Bintang Jatuh

Setelah kita mencerna dengan akal sehat mengenai fungsi bintang dan juga muasal terjadinya fenomena “indah” yang disebut sebagai bintang jatuh tersebut, marilah secara bijak dan perlahan kita buka tabir gelap di balik kebiasaan berdoa memohon sesuatu kepada si bintang jatuh itu. Dalam Al Qur’an disebutkan sebagai berikut :

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya). Dan Kami menjaganya dari tiap-tiap setan yang terkutuk. Kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang.” (QS. Al Hijr [15] : 16-18).

Dari penjabaran ayat di atas dapat kita ketahui bahwa Setan (Laknatullah alaihi) ketika berusaha mencuri dengar berita (ghaib) dari langit yang dapat mereka dengar dari malaikat yang dalam salah satu penjelasan, setan mengetahui jika para malaikat akan membicarakan masalah-masalah rahasia (Ghaib), mereka mengibaskan sayapnya dan hal ini diketahui oleh para setan yang licik yang sudah lama mengintai untuk mencuri dengar berita langit.

Salah satu alasan setan melakukannya adalah karena saat itu kawan karib (mitra) mereka dari kalangan manusia (dukun/peramal) meminta bantuannya untuk mencuri dengar berita langit mengenai sesuatu hal misalnya untuk digunakan sebagai dalil kuat ramalan mereka tentang sesuatu tehadap seseorang. Dan upaya pencurian dengar kabar langit ini bukan tanpa resiko. Karena seturut penjelasan Al Qur’an, ketika para setan (jin) melakukannya maka saat itu pula mereka akan dikejar oleh “Semburan Api yang terang” (QS. Al Hijr [15] : 18) atau disebut juga dengan “Suluh Api yang cemerlang(QS. As Shaaffaat [37] : 10).

Dan hal ini juga sesuai dengan pengakuan para pelakunya sendiri (setan/jin) yang dapat kita baca dan dengar dalam transkrip percakapan/pengakuan mereka yang telah direkam dengan apik oleh kitab suci kita berikut ini :

“Dan sesungguhnya kami (Setan/Jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. Dan sesungguhnya kami (Setan/Jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya), Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.“ (QS. Al Jin [72] : 8-10).

Kata-kata “Semburan Api yang terang(QS. Al Hijr [15] : 18), “Suluh Api yang cemerlang” (QS. As Shaaffaat [37] : 10), hingga “Panah Api yang mengintai” (QS. Al Jin [72] : 09) dalam penjelasan di atas dapat pula kita artikan sebagai sesuatu yang kini disebut sebagai “Bintang Jatuh”. Jika anda menganggap saya mengada-ada, maka marilah dengan akal sehat kita bandingkan bentuk dari bintang jatuh itu sendiri. Bukankah penampakannya yang sekilas cepat dan indah itu sama seperti atau berbentuk seperti suluh api/semburan api yang terang nan cemerlang di malam hari yang menggores angkasa di pekatnya malam. Dan bukankah jatuhnya bintang jatuh adalah dari segenap penjuru mata angin entah itu dari sebelah barat, timur, utara maupun selatan yang hal ini sesuai dengan penjelasan Al Qur’an bahwa:

“Allah telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan. Yaitu bintang-bintang. Dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka. Setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal. Akan tetapi barang siapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.” (QS. As Shaaffaat [37] : 6-10)

Kata-kata “setan dari dilempari dari segenap penjuru” dalam ayat di atas menggambarkan bahwa setan dilempari dan dikejar panah/suluh api (yang nampak dalam pandangan kita sebagai Bintang Jatuh) dari segala arah. Dan yang lebih memperkuat argumen bahwa apa yang kita sebut sebagai “Bintang Jatuh” adalah gambaran lain dari panah api dari langit yang digunakan untuk melempari dan mengejar setan yang telah lancang mencoba mencuri dengar kabar langit melalui malaikat adalah penjelasan dari yang Maha Menguasai Langit (Allah SWT.) sendiri dalam Firman Nya yang termaktub dalam kitab suci yang berbunyi:

“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala” (QS. Al Mulk [67] : 05).

Jika salah satu fungsi lain bintang adalah sebagai alat pelempar setan, maka bukan mustahil toh jika apa yang selama ini kita saksikan sebagai Bintang Jatuh adalah peristiwa dilemparinya setan dengan “bintang” yang membuatnya (setan) lari terbirit-birit setelah lancang mencoba mencuri dengar kabar langit melalui percakapan para Malaikat. Dan “Bintang” yang digunakan sebagai alat pelempar setan tersebut nampak seperti “Semburan Api yang terang” (QS. Al Hijr [15] : 18), “Suluh Api yang cemerlang” (QS. As Shaaffaat [37] : 10), atau seperti “Panah Api yang mengintai(QS. Al Jin [72] : 09) dan dalam pandangan kita di bumi nampak sebagai bintang jatuh.

Kawan, ternyata selama ini tindakan memohon sesuatu kepada bintang jatuh adalah sama saja dengan tindakan menyekutukan-Nya (Syirik). Yang menyembah/memuja atau meminta sesuatu kepada setan saat segar bugar (termasuk melalui dukun) saja diharamkan oleh Allah dan berdosa sangat besar, apalagi memohon sesuatu kepadanya (setan) di saat dia tak berdaya dan terbirit-birit kala dilempari dan dikejar panah Api (Bintang/Saat Bintang Jatuh) tentu lebih haram.

Karena menjadi keanehan dan kebodohan luar biasa dari seorang manusia modern yang konon pikirannya telah maju namun ternyata masih melakukan hal-hal bodoh seperti memohon sesuatu (berdoa) di saat melihat ada bintang jatuh. Jika saya boleh berandai dapat mewakili perasaan setan yang dimintai sesuatu oleh seseorang yang berdoa padanya saat ada fenomena bintang jatuh, mungkin setan akan mengumpat karena mereka (yang berdoa memohon sesuatu saat dirinya sedang dikejar panah api/dilempar dengan bintang) bukannya meringankan bebannya tapi malah menambah beban pikirnya karena meminta sesuatu padanya yang pada saat keadaan normal saja setan belum tentu dapat mengabulkannya, apalagi saat dirinya tengah tak berdaya dikejar dan diburu Suluh Api yang cemerlang/suluh api yang terang/panah api yang mengintai/bintang yang digunakan untuk melempari dirinya.

Dari berbagai penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan dahsyat yang akan meruntuhkan mitos kebohongan dan kebodohan yang selama ini sering dilakukan sebagian manusia (tak terkecuali para Muslim yang hanya ikut-ikutan tanpa tahu maksdudnya) mengenai ritual atau kebiasaan berdoa memohon sesuatu kepada bintang jatuh. Bahwa ternyata lelaku memohon sesuatu (berdoa) kepada bintang jatuh adalah sebuah kebodohan luar biasa di era modern seperti saat ini. Budaya/kebiasaan meminta sesuatu pada si Bintang Jatuh ini seharusnya telah kita kubur dalam-dalam saat ini karena hanya pantas dilakukan oleh para manusia primitive purba dulu yang memang belum bisa mencerna sesuatu secara akal sehat. Karena mereka lebih mengagungkan takhayul dan mitos belaka yang hal ini dapat kita maklumi di tengah keterbatasan pengetahuan dan daya pikir manusia saat itu. Dengan kata lain, ketika kita melakukannya (memohon sesuatu kepada bintang jatuh) untuk saat ini maka dapat dikatakan bahwa kita lebih bodoh dari para manusia primitive purba karena saat ini kita telah hidup di era modern dengan sumber informasi dan pengetahuan yang luas yang dapat kita gunakan sebagai referensi kritis untuk membuktikan kebenaran segala sesuatu termasuk tindakan berdoa memohon sesuatu kepada si Bintang Jatuh tersebut.

Namun semua penjelasan dalam blog ini memang tidak sepenuhnya dapat anda benarkan namun tidak pula sepenuhnya dapat anda salahkan. Karena tiap manusia pasti memiliki sudut pandang tersendiri dalam melihat segala sesuatu dalam hidup ini (termasuk fenomena-fenomena “aneh” dan “unik” dalam kehidupan itu sendiri). Namun agar kita tidak seperti manusia primitif yang hanya membebek (Taklid Buta/ikut-ikutan) pada lelaku sebagian manusia lain tanpa pernah mencerna dan memastikan nilai kebenaran dari kebiasaan/adapt/budaya/lelaku tersebut, maka sudah seharusnyalah kita belajar mencerna terlebih dahulu segala sesuatu dengan akal sehat sebelum ikut-ikutan melakukan lelaku tersebut. So, setujukah anda dengan penjelasan saya ini ?

Sumber : Musyafucino.wordpress.com

Bintang Jatuh



Fenomena bintang jatuh, memang sudah melekat pada diri masyarakat kebanyakan, terlepas dari benar atau tidaknya itu dikembalikan kepada masing-masing individunya.
Bintang jatuh adalah sebuah benda langit yang jatuh ke bumi dan oleh fenomena alam yaitu gesekan pada atmosfer menjadikan benda tersebut bercahaya, yang mana kita kenal sebagai meteor.

Satu hal yang selalu membuat penasaran yaitu mitos tentang terkabulnya sebuah permintaan bila diucapkan ketika melihat bintang jatuh. Hal tersebut seperti meteor yang jatuh ke bumi dimana seringkali habis di atmosfer sebelum menjadi meteorit (meteor yang telah mencapai bumi). Meteor dan meteorit meskipun merupakan satu benda tapi mereka memiliki perbedaan. Meteor yang tampak indah ternyata buruk rupa dan anehnya si buruk rupa ini lebih banyak menarik perhatian.

Ternyata ada penelitian di Indonesia dan merupakan yang pertama di dunia menyatakan terdeteksinya element Hidrogen pada benda padat dimana sample yang digunakan adalah meteorit dari Sangiran. Mereka publish penemuan ini di jurnal bertajuk "Emission Elemental Qualitative Analysis of Sangiran Soil Layer Using Laser-Induced Shock Wave Plasma Spectroscopy (LISPS)" dan "Characteristics of Hydrogen Emission in Laser Plasma Induced by Focusing Fundamental Q-sw YAG Laser on Solid Samples".

Klasifikasi dari meteorid yaitu meteor dengan unsur besi (siderid), unsur batu (aerolid), campuran besi dan batu (siderolid). Siderid dan siderolid yang kemunculannya hanya 5% dan 2% dari keseluruhan meteorit, umumnya digunakan untuk penjaga rumah dan bahan keris pusaka. Aerolid meskipun kemunculannya 93% tapi umumnya hilang di muka bumi karena rapuh sehingga hancur dalam perjalanan memasuki atmosfer bumi. Aerolid ini terbagi atas dua yaitu Chondrite yang katanya berumur 4.6 miliar tahun (umur tata surya) dan Achondrit.

Dari ketiga klasifikasi yang disebut, masih dapat dibuat satu klasifikasi lagi yaitu tektites. Tektites terbagi atas dua yaitu moldavite dan tektite. Moldavite yang dikenal dengan batu ceko memiliki warna hijau. ektite memiliki warna hitam dan dikenal sebagai batu satam. Tektites ini dipercaya dapat melakukan komunikasi dengan dunia luar angkasa dan bila berdoa maka akan dikabulkan, untuk cinta abadi dan kesadaran spiritual. Nahhh... ini dia mitos yang mirip dengan "make a wish" dari bintang jatuh.

Saya akan menjelaskan hukum memohon pada bintang jatuh menurut islam dalam post selanjutnya. 

Sumber : Sukrablog.blogspot.com