Rumus-rumus
relativitas umum memiliki sifat matematika yang menarik: mereka simetri waktu.
Itu artinya anda dapat memasukkan nilai apapun ke persamaannya dan membayangkan
waktu mengalir mundur bukannya maju, dan kamu bisa mendapatkan jawaban valid
lainnya dari rumus tersebut.
Bila
kamu menerapkan aturan ini pada solusi yang menjelaskan lubang hitam, anda akan
mendapatkan objek yang disebut lubang putih. Karena lubang hitam adalah daerah
ruang dimana segalanya tidak dapat lepas, versi balikan waktu dari lubang hitam
adalah daerah ruang dimana segalanya tidak dapat jatuh. Karena lubang hitam
hanya menyerap segalanya, maka lubang putih hanya memuntahkan segalanya.
Apakah
kita dapat menemukan lubang putih? Well, lubang hitam memang sudah ditemukan.
Masalahnya, menurut Stephen Hawking, lubang hitam sendiri bersifat acak dan
simetri waktu. Karenanya ia tidak dapat dibedakan dari lubang putih.
Cara
untuk mengetahui keberadaan lubang putih menurut Roger Penrose, adalah dengan
menyelam ke dalam lubang hitam. Sayangnya, secanggih apapun, hal ini sama
artinya dengan melompat dari puncak gedung bertingkat 100 tanpa bantuan apapun
untuk melihat apa yang ada di balik sebuah lubang di jalan raya. Anda pasti
akan berderai di jalan raya, sebelum bisa mengintip di lubang jalan, belum lagi
harus menembus lubang itu untuk pergi ke bawah tanah.
Ilustrasi
lubang hitam, cacing dan putih
Bila
seandainya kita sebuah partikel hipotesis yang masuk ke dalam lubang hitam, apa
yang kita lihat?
1.
Dari
alam semesta, kita masuk ke dalam lubang hitam lewat cakrawala peristiwa (event
horizon) dan tersedot menuju cakrawala lubang cacing.
2.
Kita
kemudian terbawa ke cakrawala lubang cacing (wormhole) atau cakrawala dalam
(inner horizon) lubang hitam. Disini kita melihat masa lalu tak terhingga dari
alam semesta kita yang tercermin dari singularitas repulsif gravitasi.
3.
Kita
masuk ke dalam lubang cacing dan tiba pada cakrawala dalam lubang putih. Disini
kita melihat masa depan tak terhingga dari alam semesta kita.
4.
Kita
masuk ke lubang putih dan terlontar menuju cakrawala peristiwa lubang putih. Di
cakrawala ini kita akan melihat masa lalu tak terhingga dari alam semesta yang
baru.
Skenario
diatas hanya berlaku untuk lubang hitam Reissner-Nordstrom dan lubang hitam
Schwartzchild. Lubang hitam jenis Reissner-Nordstrom adalah lubang hitam yang
memiliki massa dan muatan listrik, tapi tidak memiliki spin (putaran).
Sementara itu lubang hitam Schwartzchild memiliki massa saja, tanpa muatan
listrik maupun spin. Sayangnya, lubang hitam yang ada di alam semesta kita,
tampak memiliki spin atau lubang hitam Kerr.
Lebih parah lagi lubang hitam nyata tidak memiliki muatan listrik. Para
ilmuan mengatakan alam semesta kita tampaknya netral secara listrik, dan lubang
hitam yang bermuatan akan segera menjadi netral.
Karenanya,
jangankan lubang putih, lubang cacing saja hanyalah mitos ilmiah. Mitos ilmiah
artinya ia dibangun dari seperangkat hitungan matematis yang konsisten namun
ternyata tidak terbukti ada.
Tapi
Michio Kaku berpendapat lain. Hal di atas hanya memperhitungkan teori
relativitas umumnya Einstein. Kita baru tahu kalau teori relativitas umum
Einstein itu sangat mendekati kenyataan, tapi kita belum tahu apakah teori
string lebih mendekati kenyataan daripada relativitas umum. Kita belum dapat
menguji teori string hingga sekarang, tapi bila benar, kemungkinan skenario di
atas berlaku bagi lubang hitam biasa. Teori string memprediksikan juga kalau
alam semesta ini seperti gelembung sabun yang mengembang dan mati. Miliaran
tahun ke depan bintang akan mati; langit malam akan gelap dan samudera akan
mendingin. Tapi kita bisa lari. Gelembung sabun kita eksis bersama gelembung
sabun lainnya. Setiap kali lubang hitam lahir, ia menciptakan alam semesta
bayi. Materi yang tersedot ke dalamnya akan di muntahkan di sisi lain,
menciptakan sebuah lubang putih di alam semesta kembaran kita. Lubang putih ini
akan mengembang sangat cepat, seperti Big Bang.
Marcelo
Samuel Berman bahkan lebih ekstrim lagi. Ia mengatakan kalau alam semesta kita
sendiri adalah lubang putih. Kita hidup di dalam lubang putih dan pengembangan
alam semesta adalah buktinya.
Stephen
Hawking menambah keruh suasana. Ia sebelumnya bilang kalau lubang hitam dan
lubang putih tak terbedakan, dan sekarang mengajukan kalau lubang hitam dan
lubang putih sebenarnya sama. Karenanya pernyataan alam semesta berada di dalam
lubang putih, sama saja dengan mengatakan kalau alam semesta kita berada di
dalam lubang hitam.
Terbentuknya Jembatan Einstein Rosen
Well,
di alam semesta kita sendiri ada lubang hitam toh? Dan di dalam lubang hitam
ada lubang cacing, istilah ilmiahnya Jembatan Einstein-Rosen, dan di luar lubang
cacing ini ada lubang putih. Saat sebuah lubang hitam terbentuk, maka di alam
semesta lain terbentuklah lubang putih. Nah karena kita berada di dalam lubang
hitam yang lebih besar, otomatis
1.
Ada
alam semesta yang lebih besar lagi dimana alam semesta kita merupakan sebuah
lubang hitam di alam semesta tersebut
2.
Ada
alam semesta kembaran kita yang terbentuk bersamaan dengan alam semesta kita
Gagasan
ini disimpulkan oleh Nikodem Poplawski dan cukup membuat semakin anehnya dunia
ini. Beda lagi dengan Valeri Pavlovich Frolov dan Igor Dmitrievich Novikov. Bagi mereka lubang
putih tidak pernah dapat stabil. Dalam waktu cepat setelah ia terbentuk, lubang
putih akan menjadi lubang hitam. Ia runtuh.
Diagram Ruang Waktu Penrose
Kalau
kita ingin kompromi, bisa saja kan alam semesta kita sedang berada dalam fase
menjelang runtuh? Masalahnya, alam semesta kita mengembang dipercepat, bukan
diperlambat. Ini memang belum menutup kemungkinan sih. Soalnya bisa jadi kita
mengembang semakin cepat dan tiba-tiba terhenti dan mengerut menjadi lubang
hitam.
Gagasan
lainnya lebih aneh lagi. Kita memang berada di alam semesta yang mengerut.
Hanya saja fisika kita yang terbalik. Lawrence Krauss mengatakan kalau alam
semesta yang mengerut dan mengembang pada dasarnya tidak terbedakan. Ia hanya
dapat dibedakan bila kita membandingkan alam semesta kita dengan pasangan alam
semesta kita. Dalam isolasi ini, kita mungkin hidup di dunia yang waktunya
berjalan mundur, tapi kita merasa waktu berjalan maju.
Semuanya
terdengar mengagumkan dan membuat kita terpana. Bagaimana mungkin para manusia
kecil ini bisa mempelajari alam semesta seolah ia adalah gundu mainan
anak-anak. Begitu hebatkah mereka? Mereka memang hebat, tapi mereka hebat
karena sains. Sains membuat kita lebih besar dari alam semesta dan membuat kita
terpesona dengan keindahannya. Belum pernah dalam sejarah manusia kita
berhadapan dengan kenyataan betapa rumitnya alam ini. Alam semesta lebih aneh
daripada fiksi.
Sumber : www.fisika-ceria.com
3 comments
commentsnice info gan, nambah pengetahan
ReplyMakasih :D
Replypusing gaan...berat banget, perlu disederhanakan buat mahluk iq terbatas macam ane...
Reply