Fenomena
itu tertangkap saat ISS melintas di langit timur Australia. Jika muncul di
sebelah utara, namanya aurora borealis. Biasanya, aurora muncul di dekat kutub
utara atau kutup selatan. Namun, aurora juga bisa muncul di dekat ekuator jika
terjadi fenomena luar biasa yang menghasilkan medan magnet berkekuatan tinggi.
Menurut pakar, aurora terjadi saat medan magnet bumi, yang biasanya berpusat di
kutub utara dan kutub selatan, berinteraksi dengan solar wind alias partikel
bermuatan yang dipancarkan matahari.
Dalam
interaksi itu, atomatom solar wind bertabrakan dengan partikel atom oksigen dan
nitrogen, dua senyawa utama yang mudah didapati di udara bebas. Proses yang
terjadi di ionosfer lantas menghasilkan pancaran cahaya warna-warni yang bisa
ditangkap dengan mata telanjang.
’’Ketika
gambar itu diambil, sedang terjadi badai geomagnetis di bumi,’’ tutur ISS. Para
ahli menyebut cahaya warnawarni akibat tabrakan partikel-partikel atom itu
sebagai foton. Ketika menabrak partikel atom oksigen, solar wind memancarkan
warna hijau. Gelombang foton hijau sepanjang 0,558 mikrometer. Karena cahaya
matahari yang jatuh ke tanaman dipantulkan dengan panjang gelombang foton yang
sama, manusia melihat tanaman berwarna hijau.